🔴 Lingkar Sulawesi.info🔴PENERBIT : PT. SAMUDRA TANJUNGTOBAKU PERSADA|🔴 SK.Kemenkumham.AHU-039423.AH.01.30.Tahun 2024|​🔴​ NPWP. 13.797.144.6-815.000|​🔴 SERTIFIKAT STANDAR : 14072400058540001|​🔴 NOMOR INDUK BERUSAHA : 1407240005854|​ 🔴PB-UMKU: 140724000585400000001|​🔴 TDPSE Kominfo : 009139.02.014794.01/DJA.PSE/07/2024|​🔴 KBLI : 58130*|​🔴 AKTE NOTARIS : YASEER ARAFAT. SH.MKn. Nomor 29 Tanggal. 16 JULI 2024 "Perbedaan Pilihan Cabup, Warga Barru Nekat Pindahkan Rumah" ~ celebesnewspost.my.id .banner-title { font-size: 25px; font-weight: 200; text-align: center; letter-spacing: 1px; margin: 10px 0; color: #d40000; text-transform: uppercase; text-shadow: 0 0 4px rgba(0,0,0,0.10), 0 0 8px rgba(0,0,0,0.20), 0 2px 4px rgba(0,0,0,0.30); } ;
www.celebesnewspost.my.id



Loading...
🌙

Subscribe Us

Loading...

Minggu, 10 November 2024

"Perbedaan Pilihan Cabup, Warga Barru Nekat Pindahkan Rumah"

"Perbedaan Pilihan Cabup, Warga Barru Nekat Pindahkan Rumah"

delikpos,co.id//SULSEL - Masdar, warga di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusettasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan memindahkan rumahnya karena masalah beda pilihan calon bupati. Ada dua rumah yang dipindahkan lantaran beda pandangn politik. Mereka akhirnya memindahkan rumah yang terbuat dari panggung itu ke lokasi yang jaraknya sekitar 100 meter dari sebelumnya.  Masdar mengakui sudah puluhan tahun menempati rumah tersebut. Awalnya tanah ditempatinya itu milik keluarganya H Laming dan Hj Indo Upe yang merupakan sepupunya. Namun dijual dan sudah beda pemilik tanah. "Tapi di kemudian hari tanah ini dijual. Pemilik tanah tidak mempersoalkan saya menempatinya karena dari awal saya sudah tinggal di sini," kata Masdar."Tapi belakangan ini orang yang dipercaya untuk mengawasi tanah ini, Santi meminta kami untuk pindah lantaran kami beda dukungan," ungkapnya. Pemilik Beda Pilihan dengan Pengelola Lahan Menurutnya awalnya Santi memintanya untuk mencabut spanduk paslon nomor 3 yang terpasang di dinding. Masdar pun sudah cabut dan membuang spanduknya. "Apalagi si pemilik tanah saya rasa tidak keberatan tapi yang dipercayakan untuk mengawasi tanah ini yang mempersoalkan hal ini," bebernya.  Pertama Kalinya Setelah Belasan Tahun Ia merasa kecewa dengan adanya persoalan tersebut. "Walaupun di awal kami memang mau pindah, ditambah ada bahasa-bahasa sumbang dari yang dipercaya kelola lahan, sehingga kita tambah bersemangat untuk pindah," tutupnya. Kepala Desa Bojo, H Tuppu Bulu Alam membenarkan kejadian tersebut. Namun ia tidak ikut campur dalam isu politik yang jadi penyebab pemindahan rumah warganya. "Yang saya tau selaku pemerintah desa, yang punya lahan ini tidak ada di Barru, karena ia sedang berada di Morowali, Sulteng. Namun ketika dikaitkan dengan tendensi politik, kami tidak dalami itu," kata H Tuppu Bulu. Pihaknya mengungkapkan telah memberikan motivasi kepada pemilik rumah, bahwa kalau memang sudah ada lahan sendiri lebih baik pindah saja. "Supaya nanti di tempat yang baru mendapatkan hikmah yang lebih baik, dan mudah-mudahan di sana mendapatkan rejeki lebih banyak," jelas H Tuppu Bulu. "Kami berharap kepada warga kita agar supaya pasca peristiwa ini dapat kembali rujuk, bersatu kembali mempererat persatuan masyarakat Bojo," (Sumber KOMPAS.com)

0 comments:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes