delikpos.co.id// Kolaka Utara-Rumah Sakit Jafar Harum.Di sebuah ruang bersalin yang sunyi, suara erangan kesakitan memenuhi udara. diruangan itulah seorang ibu muda,(Ibu Devi)24, wanita tangguh yang tengah berjuang melahirkan anak keduanya, terbaring lemah tanpa didampingi oleh sang suami tercinta. Rasa sakit yang tak tertahankan tidak hanya berasal dari proses kelahiran itu saja, tetapi juga dari kesendirian yang menyelimuti saat-saat terberatnya.
![]() |
| Saat Jenazah Almarhumah Ibu Devi Dikafani 28/10/2024 |
Suami Ibu Devi, Faisal, sejak beberapa bulan lalu menjalani masa tahanan di Rutan Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ketidakhadiran Faisal di sisi Ibu Devi menambah beban emosional yang harus ditanggungnya. Dengan setiap tarikan nafas yang diiringi dengan erangan, Ibu Devi menunjukkan kekuatan dan ketegaran yang luar biasa. Para tenaga medis yang berada di sekitarnya berusaha memberikan dukungan dan semangat, namun kekosongan yang ditinggalkan oleh ketidakhadiran suaminya tetap terasa begitu mendalam.
Anak kedua yang dilahirkan Ibu Devi adalah seorang anak perempuan, sama seperti anak pertamanya yang sering disapa Asiyla dan berumur sekitar dua tahun. Setelah proses persalinan yang lancar, Ibu Devi bersama keluarganya kembali pulang ke rumah. Namun, sejak beberapa hari setelah kembali ke rumah, kesehatan Ibu Devi semakin memburuk. Kondisi tubuhnya semakin kurus, dan dengan keadaannya yang seperti itu, Ibu Devi tak sanggup memberi ASI kepada si bayi cantik yang baru berumur beberapa hari hingga terpaksa memberikannya susu bubuk kemasan.
Jangankan untuk memberi susu kepada anak yang baru dilahirkannya, untuk merawat dirinya sendiri pun Ibu Devi sudah tak sanggup. Ibu dan saudara-saudaranya beserta kerabatnyalah yang merawat Ibu Devi beserta kedua anaknya tersebut. Keadaan keluarga yang serba kekurangan dan masih numpang seatap di rumah orang tua, ditambah lagi suami yang tengah menjalani masa tahanan, membuat beban terasa semakin berat bagi Ibu Devi.
Salah seorang kakak sepupu Ibu Devi, yaitu Ibu (SS. )28, kepada awak media mengatakan bahwa Ibu Devi pernah berkata beberapa hari sebelum melahirkan, "Kalau saya melahirkan, siapa lagi yang akan membawakan makanan untuk suamiku di rutan dan mencucikan pakaiannya?" SS mengatakan kecintaan dan perhatian Ibu Devi terhadap suaminya dan keadaannya di rutan membuat semangat hidupnya jatuh, ditambah saat itu hidup mereka sepenuhnya bergantung kepada kedua orang tuanya yang juga tidak memiliki pekerjaan tetap.
Kisah ini bukan hanya tentang perjuangan melawan rasa sakit fisik, tetapi juga tentang cinta, kehilangan, dan keberanian seorang ibu yang tak tergoyahkan hingga akhir hayatnya. (AR)
Selanjutnya : -Beberapa hari sebelum Ibu Devi menghembuskan nafas terakhir...
- Detik-detik sang suami datang dengan pengawalan, untuk melihat jenazah sang istri tercinta terakhir kali sebelum dikebumikan.
- Momen mengharukan ketika Faisal menemui nak pertama dan menciumi putri kedua yang baru lahir.



Oktober 29, 2024
Redaksi

0 comments:
Posting Komentar