🔴 Lingkar Sulawesi.info🔴PENERBIT : PT. SAMUDRA TANJUNGTOBAKU PERSADA|🔴 SK.Kemenkumham.AHU-039423.AH.01.30.Tahun 2024|​🔴​ NPWP. 13.797.144.6-815.000|​🔴 SERTIFIKAT STANDAR : 14072400058540001|​🔴 NOMOR INDUK BERUSAHA : 1407240005854|​ 🔴PB-UMKU: 140724000585400000001|​🔴 TDPSE Kominfo : 009139.02.014794.01/DJA.PSE/07/2024|​🔴 KBLI : 58130*|​🔴 AKTE NOTARIS : YASEER ARAFAT. SH.MKn. Nomor 29 Tanggal. 16 JULI 2024 "Banjir Melanda Pangkep, 6,5 Ribu Hektare Tambak Terendam: Petambak Merugi Rp 45,7 Miliar" ~ celebesnewspost.my.id .banner-title { font-size: 25px; font-weight: 200; text-align: center; letter-spacing: 1px; margin: 10px 0; color: #d40000; text-transform: uppercase; text-shadow: 0 0 4px rgba(0,0,0,0.10), 0 0 8px rgba(0,0,0,0.20), 0 2px 4px rgba(0,0,0,0.30); } ;
www.celebesnewspost.my.id



Loading...
🌙

Subscribe Us

Loading...

Selasa, 24 Desember 2024

"Banjir Melanda Pangkep, 6,5 Ribu Hektare Tambak Terendam: Petambak Merugi Rp 45,7 Miliar"

"Banjir Melanda Pangkep, 6,5 Ribu Hektare Tambak Terendam: Petambak Merugi Rp 45,7 Miliar"

delikpos.co.id//Pangkep - Sebanyak 6.534,21 hektare lahan tambak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan terdampak banjir. Dinas Perikanan Pangkep mencatat kerugian akibat banjir di sektor perikanan ini mencapai Rp 45,7 miliar.

"Lahan tambak yang terdampak banjir 6.534,21 hektare dengan kerugian sebesar Rp 45,7 M," kata Kepala Dinas Perikanan Pangkep Amril kepada wartawan, Selasa (24/12/2024).

Kondisi banjir di Pangkep, Sulsel. Foto: (Muhammad Subhan/detikSulsel)

Banjir areal tambak di Pangkep mencakup 35 desa dan kelurahan di 7 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Pangkajene, Minasatene Bungoro, Labakkang, Ma'rang, Segeri, dan Mandalle.

"Dari 7 Kecamatan, yang paling terdampak adalah Ma'rang dengan luas terdampak 2.087 hektare," ujar Amril.

Amril mengatakan, isi tambak umumnya adalah udang dan ikan bandeng karena pola tambak di Pangkep adalah poli kultur. Akibat banjir ini, para petambak hanya terpaksa memanen untuk menyelamatkan sisa ikan atau udang yang ada.

"Petambak kita umumnya menggunakan sistem poli kultur yaitu menggabungkan ikan dan udang dalam satu tambak. Situasi saat ini, pemilik tambak terpaksa dipanen (isinya), dijual murah isinya," ucapnya.

Ia mengatakan, pihaknya melaporkan kejadian ini kepada Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPAP). Pihaknya berharap ada bantuan bibit untuk petambak yang terdampak. ujarnya.

Sumber: detikSulsel-Muhammad Subhan


0 comments:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes